Jahe

 
Kesimpulan itu didasarkan hasil penelitian yang dilakukan Dr Rebecca Liu, asisten profesor bidang kebidanan dan ginekologi di Michigan Comprehensive Cancer Center University, AS, beserta timnya. Mereka telah melakukan tes terhadap bubuk jahe yang dilarutkan lalu diberikan pada sel kanker ovarium.


Seperti dikutip dari Helath Medicals, Senin (29/3), hasil penelitian itu menunjukkan adanya bukti bahwa berbagai makanan pedas atau panas bermanfaat dalam menghambat pertumbuhan kanker. Studi ini mengkaji efektivitas jahe terhadap sel penderita kanker. Namun, penelitian ini masih merupakan langkah pertama. Dikatakan, jahe dapat membunuh sel kanker dengan dua arah, yakni proses kehancuran yang disebut apoptosis dan autophagy.


Menurut Dr Rebecca, banyak penderita kanker yang mengalami resistensi terhadap kemoterapi standar. Dalam hal ini, tindakan kemoterapi merupakan proses apoptosis. Sementara itu, jahe memiliki kemampuan untuk memakan sel (autophagy) sehingga dapat membantu mereka yang resisten terhadap kemoterapi. American Cancer Society melaporkan kanker ovarium telah membunuh 16 ribu dari 22 ribu perempuan AS.

Jahe terbukti mampu mengontrol inflamasi yang berhubungan dengan perkembangan sel kanker ovarium. Dalam studi lain, dilakukan percobaan dengan tikus yang diberikan capsaicin (salah satu zat dalam cabai). Sanjay Srivastava dari Universitas Pittsburgh School of Medicine, AS, menemukan capsaicin mampu membunuh sel kanker pankreas. Capsaicin membuat sel-sel kanker mati dan memiliki kemampuan untuk mengurangi ukuran tumor




Kapsul Ekstrak "Jahe Merah"

Komposisi :
Tiap kapsul mengandung ekstrak yang setara dengan 2 gram simplisia Zingiber officinale var. Rubrum rhizoma

Aturan pakai :
Diminum 3x sehari, 2 kapsul

Khasiat :
Membantu meredakan pegal linu

Simpan ditempat yang kering. jauhkan dari jangkauan anak-anak


Contact Person:
Eka Ayu M (072210101041)
FARMASI UJ